Mahkota Binokasih Pusaka pewaris Pajajaran

Serangan Banten ke Pakuan pada tahun 1579 menjadi awal runtuhnya Kerajaan Pakuan Pajajaran. Meskipun Banten membawa pulang Palangka Sriman Sriwacana, namun mereka gagal mendapatkan Mahkota Binokasih pusaka pewaris Pajajaran yang dahulu pernah digunakan dalam penobatan Prabu Siliwangi.

Dengan tidak didapatkannya mahkota binokasih tersebut, maka Banten tidak akan dapat mengklaim sebagai penerus kekuasaan Kerajaan Sunda yang sudah runtuh itu.

Mahkota Binokasih pusaka peninggalan raja Sunda yang selalu digunakan pada upacara penobatan raja di Kerajaan Sunda. Berat mahkota mencapai 8 Kilogram, sebagian besar terbuat dari emas dengan hiasan batu permata.

Dibuat dan didesain oleh Sanghyang Bunisora Suradipati, Raja Galuh yang bertahta sejak 1357 s/d 1371 Masehi. Mahkota ini pertama kali digunakan saat pelantikan Niskala Wastu Kencana yang dinobatkan sebagai Raja Galuh pada tahun 1371.

Konon sebelum membuat mahkota ini, Bunisora terlebih dahulu melakukan tapa bakti kepada Dewata sebelum akhirnya mendapatkan inspirasi untuk membuat mahkota yang mirip seperti mahkota yang dikenakan oleh Batara Indra.

Sebelum pakuan diserang pasukan Banten pada 1579, mahkota Binokasih telah terlebih dulu diselamatkan empat kandaga lante dari Kerajaan Sunda. Mereka terdiri dari Jayaperkosa (Sanghyang Hawu), Nangganan (Batara Dipati Wiradjaja), Sanghyang Kondanghapa dan Batara Pancar Buana (Terong Peot). Mahkota pusaka Pajajaran itu diserahkan kepada Prabu Geusan Ulun di Sumedanglarang sebagai penerus kerajaan Sunda

penyerahan mahkota binokasih oleh kandaga lante Pajajaran ke Sumedang Larang

Sejak itulah, mahkota Binokasih menjadi benda pusaka para raja-raja di Sumedanglarang dan juga para bupati Sumedang. Setelah pemerintahan Pangeran Sugih atau Bupati Pangeran Suria Kusumah Adinata (1937-1946), mahkota ini mulai dipakai sebagai hiasan kepala untuk pengantin keluarga bupati Sumedang.

Kini, Mahkota Binokasih pusaka Raja Pajajaran dan siger emasnya menjadi salah satu koleksi di Museum Prabu Geusan Ulun Sumedang. Keberadaan mahkota ini dapat dilihat di lemari kaca berbentuk segi delapan di dalam gedung pusaka Kompleks Museum Prabu Geusan Ulun.