
Bukan banjir, Bogor kirim air bersih untuk Batavia
Maret 22, 2025
Comment

Pada abad ke-18 Batavia pernah dijuluki sebagai Ratu dari Timur (Queen of the East) karena keindahan dan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan dengan baik oleh penjajah. Namun memasuki abad ke-19, Batavia menjadi kota kumuh di mana kebutuhan akan air bersih sangat mendesak.
Aliran sungai Ciliwung yang dahulu sangat bersih dan jernih airnya kini sudah bercampur limbah dan lumpur menjadikannya tidak layak untuk digunakan. Meskipun di Batavia sejak 1843 sudah dibangun beberapa sumur pompa untuk memenuhi kebutuhan air bersih untuk warganya, namun kualitasnya dianggap tidak baik untuk dikonsumsi.
Beberapa sumur pompa yang ada di sebagian Batavia seperti di Tanah Abang dan Glodok terpaksa ditutup karena kualitas air yang sudah bercampur air laut. Sementara beberapa sumur tetap digunakan karena mereka tidak ada pilihan lain selain memanfaatkan apa yang ada.
Demi mengatasi masalah kebutuhan air bersih bagi warga Batavia, pemerintah Hindia Belanda mengutus para ahli untuk meneliti beberapa sumber air yang ada di sekitar Buitenzorg (Bogor). Pada tahun 1916, dilakukan penelitian kualias air di daerah Ciburial, Ciomas. Hasilnya menunjukkan bahwa sumber air ini memiliki kualitas yang sangat baik sehingga layak digunakan.
Sumber mata air di Ciburial pun mulai dikembangkan dengan dibangunnya bak penampungan dan gardu pompa untuk dialirkan ke Batavia. Sumber air Ciburial berada di ketinggian 270 meter dpl di kaki Gunung Salak dengan luas wilayah 15.000 m². Kapasitas air yang mampu dihasilkan saat itu mencapai 500 liter per detik.
Air bersih dari sumber air Ciburial ini kemudian dialirkan melalui pipa-pipa tekanan tinggi yang tertanam di sepanjang Jalan Ciomas, hingga melintasi jalan Pintu Ledeng dan mengalir hingga Gunung Batu dan Bubulak. Untuk mendukung pengaliran air bersih tersebut, beberapa jembatan baru dibangun dan jembatan yang sudah ada diperbaiki agar dapat menopang pipa besi.
Sedangkan, beberapa jembatan lama yang direnovasi untuk dapat menampung pipa aliran air bersih tersebut adalah Jembatan Bubulak yang berdiri di atas Sungai Cipakancilan dan Jembatan Satu Duit di wilayah Kedung Badak yang dibawahnya terdapat aliran sungai Ciliwung.
Untuk melancarkan aliran air bersih hingga ke Batavia, maka di beberapa tempat didirikan beberapa gardu yang dilengkapi mesin pemompa di antaranya adalah Gardu air di Pabaton yang sekarang menjadi kawasan Air Mancur, juga gardu air di Jalan Raya Bogor-Jakarta.
Setelah terpenuhinya kebutuhan air bersih di Batavia, maka masyarakat Belanda di Batavia tidak lagi menggunakan air yang berasal dari Sungai Ciliwung untuk aktivitas sehari-harinya.
Untuk melancarkan aliran air bersih hingga ke Batavia, maka di beberapa tempat didirikan beberapa gardu yang dilengkapi mesin pemompa di antaranya adalah Gardu air di Pabaton yang sekarang menjadi kawasan Air Mancur, juga gardu air di Jalan Raya Bogor-Jakarta.
Setelah terpenuhinya kebutuhan air bersih di Batavia, maka masyarakat Belanda di Batavia tidak lagi menggunakan air yang berasal dari Sungai Ciliwung untuk aktivitas sehari-harinya.
0 Response to "Bukan banjir, Bogor kirim air bersih untuk Batavia "
Posting Komentar