
Teori dan asal usul nama Bogor
Bogor adalah nama daerah yang berada di wilayah Provinsi Jawa Barat. Kawasan ini meliputi Kabupaten dan Kota yang berada dalam satu wilayah bernama Bogor. Letaknya yang diapit pegunungan membuat daerah ini memiliki curah hujan yang cukup tinggi sehingga mendapat julukan sebagai Kota Hujan. Berikut adalah teori dan asal usul nama Bogor.
Bagaimana asal dan usul penyebutan nama Bogor hingga kini masih menjadi tanda tanya besar. Di kalangan budawayan dan sejarawan Bogor pun masih berbeda pendapat mengenai asal usul nama Bogor.
Sampai saat ini diketahui ada empat pendapat berbeda mengenai asal usul nama Bogor, yaitu:
- Adanya salah ucap orang Sunda untuk menyebutkan Buitenzorg, yaitu nama yang digunakan orang Belanda untuk menyebutkan daerah ini.
- Berasal dari kata Baghar atau Baqar yang berarti "sapi" hanya karena di dalam area Kebun Raya terdapat patung sapi.
- Ada juga yang menyebut Bogor berasal dari kata "Bokor" yakni sejenis bakul logam tanpa mengutarakan alasan yang lebih jelas.
- Bogor memiliki arti "tunggul kawung" yaitu sejenis pohon enau atau pohon aren. Hal ini dijelaskan dalam pantun Bogor.
Mari kita uraikan satu persatu dari keempat pendapat tersebut.
Pendapat pertama, adanya salah ucap yang menyebut Bogor berasal dari Buitenzorg secara berasal dari dugaan intelek yang mengira lidah orang Sunda itu sedemikian kakunya, sehingga dengan mudahnya mengambil perumpamaan melesetkan seperti pada Batavia menjadi Batawi atau Betawi.
Pendapat tersebut tentu jauh dari kata "cocok", karena jika diperhatikan orang Sunda teryata lebih fasih menggunakan bahasa Belanda. Ambil contoh orang Sunda mengucapkan "sikenhes" untuk menyebut "Ziekenhuis" yang berarti rumah sakit, atau "bes" untuk "buis" (pipa), juga "boreh" untuk "boreg" (Jaminan). Dengan demikian, untuk menyebutkan Buitenzorg maka mereka tentu melafalkannya dengan "betensoreh" bukan 'Bogor" seperti yang dianggap dalam pendapat pertama tadi.
Pendapat kedua yang menyebutkan Bogor berasal dari kata Baghar atau Baqar juga saya rasa tidak tepat. Pendapat tersebut sepertinya diutarakan karena pengaruh bahasa Arab di sekitar Petojan (Empang). Orang Sunda memang sudah terbiasa menggunakan bahasa Arab melalui agama Islam. Namun untuk merubah sebutan "Baghar" menjadi "Boghor" saya rasa itu terlalu berlebihan. Alasan lain munculnya pendapat tersebut adalah karena di dalam area Kebun Raya terdapat patung sapi. Padahal arca sapi itu berasal dari kolam kunoa di Kota Batu yang dipindahkan ke dalam kebun raya oleh Dr.Friedriech pada pertengahan abad ke-19.
Pendapat ketiga juga masih dianggap terlalu lemah, karena bokor itu berasal dari bahasa Sunda asli. Namun ada juga perubahan bunyi dalam bahasa Sunda, misalnya "K" menjadi "G" tanpa merubah artinya, contohnya kumasep menjadi gumasep, angkeuhan menjadi anggeuhan, dll.
Pendapat keempat berasal dari Pantun Bogor yang menyebutkan bahwa Bogor berarti tunggul kawung. Pendapat yang terakhir ini disepakati para ahli sebagai asal usul nama Bogor yang lebih dapat diterima semua kalangan.
Selain bermakna tunggul kawung, Bogor juga berarti daging pohon kawung yang biasa dijadikan sagu. Di dalam bahasa Jawa, Bogor artinya pohon kawung, dan kalimat "dibogor" itu artinya "disadap". Sedangkan dalam bahasa Jawa Kuno, "Pabogoran" artinya kebun kawung.
Adapun dalam bahasa Sunda umum, Bogor bisa berarti "pohon enau yang telah habis disadap" atau pohon yang sudah tidak berdaun dan tidak bercabang (Bladerlooze en taklooze boom: Sierk Coolsma).
Penyebutan nama Bogor sendiri sebetulnya sudah ada sejak kota ini masih bernama Buitenzorg. Dalam sebuah dokumen bertanggal 7 April 1752, tercantum Ngabei Raksacandra sebagai "hoofd van de negorij Bogor" atau Kepala Kampung Bogor.
Pada saat itu, ibukota Kabupaten Bogor masih berpusat di Tanah Baru. Dua tahun kemudian, bupati Demang Wiranata mengajukan permintaan kepada Gubernur Jenderal Jacon Mossel untuk mendirikan rumah di Sukahati. Nama Sukahati kemudian berganti menjadi Empang karena adanya kolam besar atau Empang yang berada dekat rumah demang tersebut.
Kebun raya didirikan pada tahun 1817, sehingga teori dan asal usul nama Bogor berasal dari arca sapi tidak dapat diterima. Sebelum diresmikan sebagai kebun botani, di dalam area kebun raya di sekitar tanaman kaktus dulunya pernah berdiri sebuah perkampungan yang disebut Kampung Bogor. Beberapa tahun setelah kebun raya diresmikan, kampung ini pun dikosongkan, dan para penduduknya dipindahkan ke daerah Pasar Bogor dan lebak Pasar yang letaknya tidak jauh dari lokasi kampung lama.
0 Response to "Teori dan asal usul nama Bogor"
Posting Komentar