Selayang Pandang Gedung Karesidenan Bogor

Selayang Pandang Gedung Karesidenan Bogor

Selayang Pandang Gedung Karesidenan Bogor

Gedung Karesidenan Bogor merupakan salah satu bangunan peninggalan kolonial yang berada tidak jauh dari istana Bogor. Bangunan ini sudah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya sesuai ketetapan Wali Kota Bogor tahun 2007.

Sejarah gedung karesidenan Bogor dimulai sejak Letnan Gubernur Thomas Rafless dari Inggris memegang kekuasaan penuh atas Hindia Belanda. Halaman istana Bogor direnovasi lalu dijadikan Kebun Raya, ia pun mempekerjakan seorang planner dari Inggris, Carsen untuk menata Buitenzorg sebagai tempat peristirahatan.

Seiring bertambahnya kegiatan pemerintahan pada waktu itu, di Bogor didirikan beberapa institusi pemerintahan, fasilitas kota dan lembaga-lembaga penelitian. Karakter serupa juga muncul saat pemberlakuan zona pemukiman etnis atau Wijskenstelsel.


Karesidenan Bogor tahun 1915
Karesidenan Bogor tahun 1915


Pada zona tersebut, kawasan pemukiman khusus masyarakat Eropa ditandai dengan tersedianya gedung-gedung pemerintahan dan fasilitas pendukung. Zona masyarakat Eropa ini menduduki kawasan yang lebih luas, dan berada dekat dengan Istana dan Kebun Raya Bogor.

Gedung-gedung gereja, kantor residen, hotel, dan gedung-gedung yang berfungsi sebagai birokrasi pemerintahan banyak berdiri di sekitar Jalan Juanda. Salah satunya adalah Gedung Karesidenan Bogor.

Gedung Karesidenan Bogor beralaman di Jalan ir H Juanda yang pada jaman dahulu termasuk dalam bagian dari Jalan Raya post atau Grootepostweg. Bangunan dengan arsitektur yang unik ini sudah berdiri sejak tahun 1870 dan memiliki fungsi penting dalam menjalankan roda pemerintahan Bogor di masa lalu.

Bangunannya terdiri dari dua lantai dengan lantai pertama digunakan untuk kantor administrasi pemerintahan, sedangkan lantai kedua menjadi rumah tinggal untuk Asisten Residen yang bertugas mengurusi masalah tersebut


Tidak seperti bangunan kolonial lain di kota Bogor yang dirancang oleh arsitek Belanda, Gedung karesidenan adalah hasil rancangan para insinyur sipil dari Departemen Pekerjaan Sipil Hindia Belanda atau Watersaat.

Desain bangunan ini dirancang dengan bentuk yang sederhana, namun formal dengan temboknya yang berdinding tebal. Hasil rancangannya sangat dipengaruhi bangunan neo-klasik dengan adanya tiang-tiang penyangga dan jendela yang berbentuk setengah lingkaran

Setelah tahun 1958, gedung Karesidenan difungsikan menjadi Kantor Pembantu Gubernur sampai tahun 1976. Kini bangunan ini telah digunakan menjadi Kantor Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan wilayah I.

0 Response to "Selayang Pandang Gedung Karesidenan Bogor"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel