Perjuangan Rakyat di Bojongkokosan

Perjuangan Rakyat di Bojongkokosan

Perjuangan Rakyat di Bojongkokosan

Pertempuran di Bojongkokosan tidak sepopuler Bandung Lautan Api, tapi tahukah Anda? peristiwa di Sukabumi itu ternyata merupakan rangkaian dari apa yang terjadi di Bandung. Berikut kisah Perjuangan Rakyat di Bojongkokosan.

Peristiwa Bandung lautan api terjadi saat Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan rakyat harus mematuhi perintah pemerintah pusat untuk meninggalkan Kota Bandung. Pertempuran antara TNI dibantu rakyat melawan pihak Sekutu yang disusupi Belanda itu terjadi pada 23 Maret 1946.

Secara historis, Bandung lautan api dimulai setelah terjadinya peristiwa penyergapan pasukan Sekutu di daerah Parungkuda Sukabumi, tepatnya di jalan raya utama yang menuju ke Kota Bandung di daerah Bojongkokosan.

Peristiwa penyergapan yang dilakukan oleh TNI dibantu laskar rakyat itu telah menyebabkan tewasnya 50 tentara Sekutu, serta ratusan lainnya terluka dan 30 orang dinyatakan hilang. Sementara di pihak TNI dan rakyat terdapat 28 orang pejuang yang gugur.

Aksi patriotik dan heroik TNI dan Rakyat Sukabumi di palagan Bojongkokosan membuka mata dunia bahwa Indonesia masih ada dan menolak mengembalikan Republik ini kembali kepada penjajah Belanda.Monumen tank stuart yang rusak saat peristiwa bojongkokosan

Untuk mengenang peristiwa tersebut, maka hari tanggap pertempuran dijadikan sebagai Hari jadi Siliwangi. Di daerah tempat penyergapan dibangun sebuah monumen dan museum Palagan Perjuangan Bojongkokosan.
Awal Mula Pertempuran Bojong Kokosan

Datangnya Sekutu ke Indonesia pada awalnya bertujuan untuk melucuti senjata tentara Jepang yang masih tersisa. Mereka juga berniat membebaskan para tawanan Jepang yang ada di sejumlah daerah. Pada awalnya, pasukan Sekutu disambut baik rakyat Indonesia karena mereka berjanji tidak akan melibatkan pihak Belanda dalam hal ini NICA di barisan Sekutu.

Namun faktanya, Sekutu melanggar kesepakatan yang sudah ditandatangani kedua belah pihak. Sekutu justru mengirimkan perbekalan untuk tawanan perang ke Bandung dengan konvois yang sangat besar tanpa melibatkan Tentara keamanan Rakyat (TKR).

Atas dasar itulah, pihak TKR berkoordinasi dengan Perdana Menteri Indonesi Sutan Sjahrir. Akhirnya diambil keputusan untuk mengadang konvoi Sekutu yang ternyata juga diboncengi NICA. Di Bojong Kokosan, Sukabumi pada tanggal 9 Desember 1945 pengadanganpun dilakukan pihak TKR dibantu pejuang yang terdiri dari barisan dan laskar rakyat seperti Hisbullah, Barisan Benteng, Fisabilillah dan Pesindo.

Sebelum memulai pengadangan, para TKR sudah terlebih dulu berkoordinasi dengan laskar rakyat mengenai strategi penyerangan. Strategi itu disusun dalam empat titik, yang dimulai dari Cigombong hingga Ciranjang dengan titik utama di Bojong Kokosan, karena daerah ini terkenal dengan kawasan perbukitannya yang memudahkan TKR dan pejuang untuk menyerang.

Tentara Belanda melintasi Bojongkokosan tahun 1947



Pihak republik hanya bersenjatakan seadanya, sementara pasukan Sekutu yang membawa perbekalan untuk tawanan membawa puluhan truk yang dikawal delapan tank Stuart. Tidak ketinggalan tiga pesawat Thunderbolt dan satu jenis Mosquito meraung-raung di udara Sukabumi melakukan pengawalan.

Pukul 16:30 konvoi Sekutu telah tiba di Bojong Kokosan, namun mereka sempat terhenti karena adanya pengadangan dari barikade pertama. Tidak berapa lama, pertempuran besar pun tak terelakkan. Kepanikan terjadi di kalangan tentara Sekutu yang tidak menduga akan mendapatkan serangan yang begitu telak.

Petempuran terjadi selama beberapa jam dan terus berlangsung meski hujan mengguyur di daerah itu. Setelah hujan reda, pesawat tempur Inggris mulai menembaki kawasan itu dari udara. Meski hanya berlangsung singkat, namun pertempuran di Bojong Kokosan telah memakan kerugian yang sangat besar bagi tentara Sekutu.

Tercatat dalam peristiwa itu, 50 orang tentara Inggris tewas dan 100 orang lainnya luka-luka. Sedangkan dari pihak pejuang republik tercatat korban jiwa sebanyak 28 orang.


0 Response to "Perjuangan Rakyat di Bojongkokosan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel