
Hari Penobatan Prabu Siliwangi
November 22, 2023
Comment
Prabu Siliwangi lahir dengan nama Jayadewata pada 17 April 1401 M di Keraton Surawisesa, Kawali, Galuh (kini Ciamis). Ia adalah anak dari Prabu Rahiyang Dewa Niskala, seorang Raja di Galuh Pakuan yang bertahta dari tahun 1475 s/d 1482 Masehi.
Pamanah Rasa adalah nama panggilan Jayadewata semasa muda. Setelah dinobatkan menjadi Raja Kerajaan Sunda Galuh Ia diberi gelar sebagai Prabu Guru Dewata Prana. Setelah menikah dengan Sakyan Kentrin Manik Mayang Sunda, Ia mendapatkan gelar Sri Baduga Maharaja Ratu Haji dengan gelar tambahan Sri Sang Ratu Dewata.
Pamanah Rasa adalah nama panggilan Jayadewata semasa muda. Setelah dinobatkan menjadi Raja Kerajaan Sunda Galuh Ia diberi gelar sebagai Prabu Guru Dewata Prana. Setelah menikah dengan Sakyan Kentrin Manik Mayang Sunda, Ia mendapatkan gelar Sri Baduga Maharaja Ratu Haji dengan gelar tambahan Sri Sang Ratu Dewata.
![]() |
Penobatan Prabu Siliwangi |
Penobatannya sebagai Raja Sunda terjadi pada Hari Tumpek yaitu Sabtu, Wage 1404 Saka atau bertepatan dengan tanggal 3 Juni 1482 Masehi.
Gempa bumi saat penobatan Prabu Siliwangi
Diceritakan dalam Waosan Babad Galuh, saat Prabu Siliwangi dinobatkan menjadi Raja, terjadi peristiwa Gempa Bumi yang dipercaya sebagai pertana baik dari Sanghyang Kersa.
Kutipan Waosan Babad Galuh:
“Penobatan itu disambut oleh getaran gempa bumi, yang menjadi saksi penobatan Prabu Siliwangi. Sang raja meraga sukma akadang sukma, para Dewata memayungi. Sudah sangat termashur dan tidak ada yang menandingi raja Pajajaran. Keluarganya banyak, anaknya banyak, isterinya banyak, mereka tinggal mengisi negara Sunda. Sang raja terkenal serta telah menjadi pembicaraan akan kehebatannya yang melebihi sebagai seorang pejuang, tidak ada musuhnya di dunia ini yang mampu untuk menghalangi kehendaknya.”
Hari Penobatan Prabu Siliwangi sebagai Raja di Kerajaan Sunda dilangsungkan di Pakuan yang kini bernama Bogor, Jawa Barat. Ini adalah penobatan yang kedua setelah Jayadewata diangkat menjadi Raja di kerajaan Galuh. Setelah menyatukan kedua Kerajaan Sunda dan Galuh, nama kerajaan lebih dikenal sebagai Kerajaan Galuh Pakuan atau Pajajaran. Sejak saat itulah, ia lebih dikenal sebagai Prabu Siliwangi.
Sri Baduga Maharaja yang bergelar Prabu Siliwangi bertahta di Kerajaan Sunda Pakuan Pajajaran yang beribukota di Dayeuh Pakuan (Bogor). Dalam pemerintahan yang berlangsung selama 39 tahun, Prabu Siliwangi dikenal sebagai seorang raja yang adil dan bijaksana, terutama kepada rakyat dan para abdi setianya.
Selama memerintah itu pula, Prabu Siliwangi telah memberikan prestasi besar kepada kerajaan, termasuk membuat benteng pelindung kota yang tak dapat dijebol dan terhalang oleh parit pertahanan. Prabu Siliwangi wafat pada tahun 1521. Jenasahnya dipusarakan di Bukit Badigul yang pernah dibuatnya sebagai Sasakala Gugunungan.
Sepeninggal Prabu Siliwangi, kerajaan Pajajaran dipimpin oleh Ratu Surawisesa puteranya dari Nyi Kentrin Manik Mayang Sunda.
100 tahun setelah hari penobatannya itu, gempa bumi kembali melanda bumi pakuan pada 1699. Gempa tersebut konon berkekuaran lebih dari 9 SR sehingga dampaknya sangat merusak, termasuk membuat aliran Sungai Ciliwung dan Cisadane terhambat. Akibatnya pasokan air bersih untuk wilayah Batavia pun terganggu.
Ditetapkan sebagai hari jadi BOGOR
Hari penobatan 3 Juni 1482 M yang disertai dengan upacara Kuwerabhakti inilah yang kemudian ditetapkan dalam sidang Pleno DPRD Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor pada tanggal 26 Maret 1972 sebagai Hari jadi Bogor.
Hari penobatan 3 Juni 1482 M yang disertai dengan upacara Kuwerabhakti inilah yang kemudian ditetapkan dalam sidang Pleno DPRD Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor pada tanggal 26 Maret 1972 sebagai Hari jadi Bogor.
0 Response to "Hari Penobatan Prabu Siliwangi"
Posting Komentar