
Asal Usul Kota Paris di Bogor
November 06, 2023
Comment
Nama Kolam Renang Pemandangan mungkin lebih dikenal oleh anak-anak yang hidup di era 1980-1990. Kolam renang yang berada di kawasan Kota Paris ini sangat populer sebagai tempat hiburan di akhir pekan. Berikut adalah sejarah dan asal usul Kota Paris di Bogor.
Setelah tahun 1917, jumlah warga Belanda yang menempati rumah-rumah di Kota Paris terus bertambah. Selain itu, banyaknya wisatawan mancanegara yang berdatangan hanya untuk menyaksikan keindahan pemandangan dan arsitektur rumah-rumah yang ada di kawasan ini.
Kondisi ini menyebabkan pemukiman di Kota Paris dianggap cukup padat, sehingga pemerintah Kolonial mendirikan kawasan pemukiman baru untuk mereka. Salah satu daerah pemukiman baru diterapkan di sekitar Sempur yang dahulu dikenal dengan nama Kedoeng Halang. Lokasinya yang berdekatan dengan Istana Buitenzorg dan kawasan bisnis menjadikan pemukiman Sempur banyak ditempati oleh para pengusaha, pejabat, dan pegawai negara.
Kekalahan Belanda atas Jepang pada tahun 1942, menjadikan militer Jepang menguasai sepenuhnya daerah kolonial Hindia Belanda. Begitu pun di Bogor, rumah-rumah yang ada di Kota Paris disita oleh tentara kerajaan Dai Nippon.
Sebagian rumah dijadikan sebagai dapur umum, sisanya dijadikan tempat tinggal untuk para prajurit Jepang. Sebagian rumah yang ada di Kota Paris bahkan menjadi rumah tahanan untuk orang-orang Belanda yang tinggal di Bogor.
Pada masa perjuangan 1945, Kota Paris jatuh ke tangan Belanda yang dibantu Inggris dan Australia. Sejak itulah, di kawasan ini mulai dari 1945 s/d 1948 sering terjadi pertempuran antara pihak pejuang Republik dengan militer Belanda.
Setelah Belanda mau mengakui kedaulatan Republik Indonesia pada tahun 1949. Pengelolaan Kota Paris diberikan kepada pemerintah Republik Indonesia, dalam hal ini Pemerintah Daerah Bogor melalui Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri saat itu.
Pada awalnya, rumah-rumah di Kota Paris hanya diizinkan untuk ditempati oleh para pejabat dan pegawai kantor pemerintahan saja. Namun setelah tahun 1950-an, pemerintah daerah memberikan kembali hak atas rumah-rumah tersebut kepada para ahli waris dari orang-orang Belanda yang sudah menempati rumah itu sejak lama dan membebaskan mereka untuk menjual atau menyewakannya kepada pihak lain.
Asal usul kota paris di Bogor memang cukup menarik untuk diulas, terlebih kawasan pemukiman ini pada saat itu memiliki pemandangan yang sangat indah.
Mungkin karena itu sebabnya, kolam renang yang ada di lokasi ini dinamakan kolam renang pemandangan.
Sebagai kawasan pemukiman, Kota Paris ternyata memiliki sejarahnya sendiri. Daerah ini sudah ada sejak tahun 1845. Pada saat itu, pemerintah Kolonial Hindia Belanda menerapkan zona pemukiman secara terpisah (wijkenstelsel). Daerah yang dahulu bernama Kebon Djahe ini lantas dijadikan sebagai wilayah pemukiman untuk orang-orang Belanda yang menetap di Bogor.
Pembangunan Kota Paris dilakukan dengan menerapkan arsitektur dan ciri khas bangunan bergaya Eropa. Pemandangan langsung ke arah Sungai Cisadane dan Gunung Salak menjadikan kawasan pemukiman ini semakin berkelas.
Pembangunan Kota Paris dilakukan dengan menerapkan arsitektur dan ciri khas bangunan bergaya Eropa. Pemandangan langsung ke arah Sungai Cisadane dan Gunung Salak menjadikan kawasan pemukiman ini semakin berkelas.
Karena keindahan alam dan pemandangannya, orang-orang Belanda memberi nama pemukiman mereka dengan sebutan De State van Parij atau Kota Paris. Nama inilah yang hingga kini masih tetap digunakan.
![]() |
Rumah rumah di Kota Paris Buitenzorg |
Setelah tahun 1917, jumlah warga Belanda yang menempati rumah-rumah di Kota Paris terus bertambah. Selain itu, banyaknya wisatawan mancanegara yang berdatangan hanya untuk menyaksikan keindahan pemandangan dan arsitektur rumah-rumah yang ada di kawasan ini.
Kondisi ini menyebabkan pemukiman di Kota Paris dianggap cukup padat, sehingga pemerintah Kolonial mendirikan kawasan pemukiman baru untuk mereka. Salah satu daerah pemukiman baru diterapkan di sekitar Sempur yang dahulu dikenal dengan nama Kedoeng Halang. Lokasinya yang berdekatan dengan Istana Buitenzorg dan kawasan bisnis menjadikan pemukiman Sempur banyak ditempati oleh para pengusaha, pejabat, dan pegawai negara.
Kekalahan Belanda atas Jepang pada tahun 1942, menjadikan militer Jepang menguasai sepenuhnya daerah kolonial Hindia Belanda. Begitu pun di Bogor, rumah-rumah yang ada di Kota Paris disita oleh tentara kerajaan Dai Nippon.
Sebagian rumah dijadikan sebagai dapur umum, sisanya dijadikan tempat tinggal untuk para prajurit Jepang. Sebagian rumah yang ada di Kota Paris bahkan menjadi rumah tahanan untuk orang-orang Belanda yang tinggal di Bogor.
Pada masa perjuangan 1945, Kota Paris jatuh ke tangan Belanda yang dibantu Inggris dan Australia. Sejak itulah, di kawasan ini mulai dari 1945 s/d 1948 sering terjadi pertempuran antara pihak pejuang Republik dengan militer Belanda.
Setelah Belanda mau mengakui kedaulatan Republik Indonesia pada tahun 1949. Pengelolaan Kota Paris diberikan kepada pemerintah Republik Indonesia, dalam hal ini Pemerintah Daerah Bogor melalui Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri saat itu.
Pada awalnya, rumah-rumah di Kota Paris hanya diizinkan untuk ditempati oleh para pejabat dan pegawai kantor pemerintahan saja. Namun setelah tahun 1950-an, pemerintah daerah memberikan kembali hak atas rumah-rumah tersebut kepada para ahli waris dari orang-orang Belanda yang sudah menempati rumah itu sejak lama dan membebaskan mereka untuk menjual atau menyewakannya kepada pihak lain.
Asal usul kota paris di Bogor memang cukup menarik untuk diulas, terlebih kawasan pemukiman ini pada saat itu memiliki pemandangan yang sangat indah.
Mungkin karena itu sebabnya, kolam renang yang ada di lokasi ini dinamakan kolam renang pemandangan.
0 Response to "Asal Usul Kota Paris di Bogor"
Posting Komentar