Sejarah dan Asal usul Kota Batu di Bogor

Sejarah dan Asal usul Kota Batu di Bogor

Sejarah dan Asal usul Kota Batu di Bogor

Kota Batu adalah nama sebuah desa yang berada di kaki Gunung Salak. Terdapat beragam versi mengenai sejarah dan asal usul Kota Batu di Bogor salah satunya adalah yang berkaitan dengan meletusnya gunung tersebut di masa lalu.

    Buku Toponimi Bogor: Eman Sulaeman (2003) menyebut Gunung Salak pernah meletus dengan sangat dahsyat pada 1699. Kekuatan letusannya itu bahkan sanggup melemparkan bebatuan berukuran besar ke wilayah-wilayah yang ada di kaki Gunung Salak. Letusan itu juga mengakibatkan puncak Gunung Salak terbelah hingga terbagi menjadi beberapa puncak.

    Batu-batu besar yang berserakan itu hingga tahun 1920an masih dapat disaksikan oleh masyarakat Bogor tempo dulu. Sampai sekarang pun di kedalaman tanah yang ada di wilayah yang berada di kaki Gunung salak masih banyak ditemukan batu-batu keras yang dapat menyulitkan orang saat akan menggali untuk membuat sumur.

Peta Kota Batu Ciomas tahun 1920 | Leiden University



Mungkin juga karena tanahnya yang banyak mengandung batu-batu besar dan keras itulah, daerah ini dinamakan Kota Batu. Versi asal usul Kota Batu lainnya berasal dari zaman Kerajaan Pajajaran yang menyebutkan bahwa Kota Batu dulunya adalah tempat berkumpulnya para resi.

Di daerah ini pada jaman dahulu pernah ada sebuah kolam yang bersumber dari mata air yang sangat jernih. Konon sumber mata air itu sering digunakan keluarga kerajaan untuk mandi karena dipercaya memiliki khasiat membuat awet muda.

Sumber mata air di Kota Batu tahun 1880
Sumber mata air di Kota Batu tahun 1880



Kepercayaan tersebut terus dibawa oleh masyarakat sampai kedatangan penjajah Belanda yang merampas sumber mata air itu dari pengelolaan warga setempat. Mereka membangun tembok berukuran tinggi dan besar lalu membuat sebuah kolam pemandian khusus mereka. Tidak sedikit orang-orang Belanda yang berdatangan ke kolam pemandian Kota Batu untuk sekedar mandi dan ingin merasakan khasiatnya.

Konon, kolam pemandian itu dimiliki oleh C.M Pleyte seorang Belanda yang sangat tertarik dengan kerajaan Pajajaran. Penelitiannya yang terkenal adalah mengenai keberadaan keraton Pakuan dalam “Het Jaartal op en Batoe-Toelis nabij Buitenzorg“.

Kolam pemandian Kota Batu tahun 1911
Kolam pemandian Kota Batu tahun 1911



Di dalam komplek kolam pemandian itu juga ditemukan beberapa arca, salah satunya adalah sebuah arca berbentuk sapi yang kelak oleh atas saran Dr. Friedrich patung sapi itu dipindahkan ke area Land Plantentuin atau Kebun Raya Bogor. Arca-arca yang ditemukan di sekitar kolam pemandian itu berasal dari kerajaan bawahan Purnawarman (Tarumanagara).

Pada tahun 1918, sumber mata air di Kota Batu dipilih Belanda menjadi sumber air bersih untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Buitenzorg dengan pengelolaan di bawah jawatan Gemeentelijke Waterleiding te Buitenzorg yang menjadi cikal bakal PDAM Kota Bogor.

Sekarang sumber mata air di Kota Batu dimiliki dan dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pakuan Kota Bogor.


0 Response to "Sejarah dan Asal usul Kota Batu di Bogor"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel